Lebih Tua dari Kota Kyoto Sendiri, Berikut adalah Cerita dari Kuil Kifune



Kuil Kifune merupakan kuil didirikan sekitar 1500 tahun yang lalu dan menjadikan kuil ini lebih tua dari kota Kyoto itu sendiri, kuil ini terletak di lembah sempit pusat Kyoto.

Pada zaman dahulu, Dewi Tamayori Hime-no-Mikoto berlayar menuju sungai yang sekarang bernama kibunegawa dengan menyusuri sungai Yodogawa dan Kamogawa dari teluk Osaka. Yang kemudian tempat dimana perahu kuningnya berhenti dijadikan Kuil Kifune. Nama Kifune sendiri diambil dari nama 'ki' yang berarti kuning dan 'fune' yang berarti perahu.

Tangga batu yang tersusun rapi serti diatasnya berdiri lentera kayu merah yang ditutupi oleh kanopi maple berjajar dengan rapi mengarah langsung ke aula utama. Setiap musim, Tempat ini adalah tempat terkenal yang sering orang kunjungi.

Kuil ini dulu didatangi oleh anggota kekaisaran di Periode Heian untuk memberikan kuda sebagai pesembahan untuk memohon cuaca tertentu kepada dewa, yaitu  kuda hitam untuk meminta hujan dan kuda putih untuk meminta langit yang cerah. Karena itulah terdapat patung kuda di kuilnya hingga saat ini dengan adanya tradisi ini. Dekat aula utama, disana ada tempat untuk membeli jimat, serta terdapat kolam air kecil yang digunakan untuk meramal.

Ada salah satu tempat di kuil Kifune ini dimana kalian bisa minum air pegunungan yang murni dan segar setelah lelah menaiki tangga batu. Air suci atau biasa disebut Air goshinsui yang mengalir langsung dari gunung di Kibune. Air ini telah digunakan sejak zaman kuno oleh penduduk setempat delai untuk diminum langsung, air ini juga digunakan untuk memasak, membuat teh khas Jepang dan yang lainnya.

Terdapat 3 lokasi yang dibagi dalam kuil Kifune ini yaitu Motomiya (Kuil Utama), Yui no Yashiro (Nakamiya), dan Okunomiya. Awalnya situs kuil kifune yang asli ini adalah Okunomiya, namun  bangunan utama dipindahkan pada tahun 1045 setelah daerah ini dilanda banjir. Tempat ini masih termasuk area dalam kuil dimana kalian bisa beristirahat sambil duduk serta menghirup udara segar di ujung jalan yang dibatasi oleh pohon-pohon besar.

Lebih jauh lagi ada sebuah kuil yang didedikasikan untuk dewa pernikahan, yaitu Kuil Nakamiya. Pasangan yang ingin 'mengikat ikatan' harus berhenti di sini untuk membeli terlebih dahulu selembar kertas hijau suci. Lalu mereka mesti menulis nama mereka di atas kertas, lalu kemudian berdoa dan mengikatnya ke pagar yang diarahkan sehingga dewa akan membantu memberkati dan mengabulkan permintaan mereka.

Bagaimana pendapatmu mengenai kuil yang lebih tua dari kota kyoto ini? Tuliskan pendapatmu di kolom komentar ya.. Jika artikel ini sangat bermanfaat jangan lupa untuk dibagikan.

Related Posts

:

Subscribe Our Newsletter